Update Berita Terbaru !

Kami jamin email Anda aman!

Sabtu, 11 Oktober 2014

Ini Dia Penyebab Kenaikan Harga Tiket Kereta Api 2015

Ini dia penyebab kenaikan harga tiket KAI 2015. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak terhadap sektor transportasi yang masih mengandalkan produk impor untuk suku cadang.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami pelemahan hingga menembus level Rp 12 ribu. Kondisi ini semakin membebani biaya operasional perusahaan, termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero.

Melihat kondisi itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan pembahasan mengenai kebijakan penyesuaian formula tarif kereta api (KA).

Direktur Komersial KAI, Bambang Eko Martono menyebut ada tiga hal pendorong kenaikan tarif kereta api. Pertama, pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. Kedua, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan ketiga, inflasi.

Menurut Bambang Eko Martono Itulah ketiga pemicu yang memaksa kami adjust tarif kereta api. Pasti (naik) kalau harga BBM jadi naik, kurs rupiah melemah dan inflasi melonjak Lebih jauh katanya, dalam kenaikan tarif tetap mengacu pada batas atas yang ditentukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Bambang menjelaskan, pihaknya sangat terpukul dengan anjloknya kurs rupiah. Pasalnya, Badan Usaha Milik Negara ini masih mengandalkan impor suku cadang kereta api sehingga pembeliannya menggunakan dolar AS.

Dampaknya terasa sekali, karena banyak suku cadang kita yang asalnya impor. Kontrak pengangkutan barang kita juga pakai dolar AS.

Menurutnya menyesuaikan formula tarif yang merupakan agenda rutin setiap ‎dua tahunan dengan melihat kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya seperti kurs rupiah terhadap dolar AS.

Dengan ada penyesuaian formula tarif akan memberikan kelonggaran bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam meningkatkan pelayanannya tanpa terkendala faktor pelemahan kurs. Meski begitu, dengan adanya penyusunan formula tarif kereta ini belum tentu jika nantinya rampung, harga tiket seluruh kelas kereta akan mengalami kenaikan.

Dia menilai, KAI berupaya mengantisipasi penguatan dolar AS dengan mengejar pendapatan dan laba bersih tahun ini, tanpa perlu mengurangi utang dalam dolar AS.

Tahun ini target pendapatan kita Rp 11 triliun, dan sampai saat ini sudah berkisar Rp 7,5 triliun-Rp 8 triliun. Laba bersih diproyeksikan Rp 800 miliar atau naik dibanding tahun lalu Rp 560 miliar.




Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →