AC Kereta Api Logawa di setel ulang agar lebih
dingin. Jarak
tempuh yang cukup panjang dan waktu tempuh pada siang hari sering membuat Air Conditioner
(AC) pada KAI Logawa kurang optimal.
Untuk itu, PT Kereta Api Indonesia (KAII) Daop
V Purwokerto melakukan peningkatan sistem AC. Berikutnya, beberapa KAI lain milik
Daop V Purwokerto juga akan menyusul mendapat penambahan AC.
Sistem
AC yang selama ini dipakai di KAI Logawa berupa setiap unit kereta (gerbong penumpang,
red) pada Logawa menggunakan enam unit AC yang masing-masing berkekuatan satu PK.
Untuk meningkatkan kenyamanan penumpang sistem AC ini ditingkatkan menjadi empat
unit berkekuatan dua PK dan dua unit berkekuatan satu PK untuk setiap keretanya.
Manager
Humas PT KAII Daop V Purwokerto, Surono menjelaskan, pekerjaan penggantian AC pada
rangkaian KAI Logawa ini sudah mulai dilakukan pada awal bulan ini.
Dikerjakan
secara bertahap supaya tidak mengganggu operasional. Target kami akhir Oktober penggantian
AC di KAI Logawa ini sudah selesai semua. Selain KAI Logawa, sistem AC pada semua
KAI ekonomi keberangkatan Daop V Purwokerto misalnya KAI Serayu jurusan Purwokerto-
Jakarta, KAI Kutojaya Utara jurusan Kutoarjo- Pasarsenen, dan KAI Kutojaya Selatan
jurusan Kutoaarjo- Kiaracondong juga akan ditingkatkan secara bertahap.
KAI
Logawa, lanjut Surono, mendapat prioritas pertama peningkatan sistem AC ini karena
rutenya yang cukup panjang (675 km) dan waktu perjalanannya pada siang hari.Dengan
kekuatan AC 6 PK per kereta, saat mendekati tengah hari yang cukup panas kinerja
AC kadang menjadi kurang maksimal.
Selain
mengganti ac dari 1 PK ke 2 PK, untuk menunjang kinerja sistem pendinginan udara
kereta, PT KAII Daop V juga mengganti desain jendela kereta ekonomi dari dua bidang
menjadi hanya satu bidang tiap jendelanya.
Kaca
jendela dari jenis kaca biasa juga diganti menggunakan jenis acrilic berketebalan
10 milimeter. Kaca
jenis acrilic ini lebih tahan terhadap pelemparan batu karena sifatnya yang lentur.
Selain lebih aman untuk penumpang, biaya penggunaan kaca acrilic juga lebih efisien.
Namun sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM), masih tersedia dua jendela yang menggunakan
kaca asli pada setiap gerbongnya.
Tujuannya
agar mudah dipecah saat dalam kondisi darurat. Pada tiap jendela dengan jenis kaca
asli ini akan dipasang stiker lengkap dengan palu pemecah kaca dalam situasi darurat.
Sehingga penumpang akan mudah menemukan jendela mana yang bisa dipecah untuk evakuasi.
Diharapkan
dengan ditingkatkannya sistem AC kereta dari 6 PK menjadi 10 PK tiap keretanya,
kinerjanya akan lebih maksimal memberikan kenyamanan kepada penumpang selama dalam
perjalanan.