Inilah modus baru calo tiket KAI yang di waspadai. Meski
ada aturan ketat yang diterapkan oleh PT KAI, calo tiket punya modus baru untuk
menggaet mangsanya.
Mereka memberikan iming-iming tiket kereta api lengkap
dengan KTP palsu hasil scan yang namanya sama dengan nama pada tiket.
Hal
itu diketahui dari pantauan pelaksanaan boarding di stasiun Kroya selama 2
hari, menemukan 18 calon penumpang yang menggunakan KTP palsu. Masing-masing
ditemukan sebanyak 5 calon penumpang KA Serayu dan ditemukan 13 calon penumpang
KA Serayu tujuan Bandung.
Setelah
dilakukan pemeriksaan oleh petugas boarding, diketahui mereka menggunakan KTP
palsu hasil scan. Hal ini diketahui dari perbedaan foto dalam KTP dengan
penumpang serta tidak adanya tanda hologram pada KTP palsu yang mereka
tunjukkan.
Dari
fisik tiket dengan ID palsu tersebut diketahui, tiket- tiket tersebut dicetak
di Gombong. Mereka mengaku membeli pada seseorang seharga Rp 150 ribu lengkap
dengan KTP. Padahal harga tiket KA Serayu tersebut hanya Rp 35.000.
Pihak
KAI menduga praktek calo ini terjadi di
Gombong, sesuai kode pencetakkan yang ada pada tiket.
Seluruh
calon penumpang yang menggunakan KTP palsu tersebut ditolak masuk oleh petugas
dan tiketnya dinyatakan hangus. Sesuai aturan yang ada calon penumpang harus
menunjukkan ID resmi dan asli yang sesuai dengan tiket.
Aturan
ini dimaksudkan untuk menghilangkan praktek percaloan tiket. Diharapkan para
calon penumpang juga bisa mentaati aturan ini, hanya membeli tiket ditempat
resmi dan tidak tergiur bujuk rayu calo yang akhirnya hanya merugikan para
calon penumpang itu sendiri.
Dengan
temuan KTP palsu ini, PT KAI akan meningkatkan pengawasan kesesuaian tiket dan
Kartu Identitas penumpang saat boarding di semua stasiun dan di dalam KA.
Disamping fisik kartu identitas, foto dalam kartu identitas juga akan
dicocokkan dengan penumpangnya.
Penumpang
yang ketahuan membawa tiket dengan ID tidak sesuai/palsu akan ditolak masuk
stasiun atau diturunkan di stasiun antara jika hal ini ditemukan dalam
pemeriksaan diatas KA