Update Berita Terbaru !

Kami jamin email Anda aman!

Kamis, 13 November 2014

Jalur KAI Yogya Magelang Direncanakan Akan Dibuka Kembali

jalur KAI
Jalur KAI Yogya Magelang direncanakan akan dibuka kembali. Pemda DIY bekerjasama dengan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan menghidupkan kembali rel-rel mati di sekitar DIY. 

Hal itu ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahamam (MoU) pengembangan perkeretaapian di Kompleks Perkantoran Pemda DIY di Kepatihan.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan, reaktivasi rel mati ini dimulai dari jalur Yogya - Magelang, menghubungkan hingga Candi Borobudur. Untuk menghidupkannya, Pemda harus menelusuri kembali sisa-sisa jalur rel lama yang kini telah dibangun menjadi Jalan Magelang.

Ada potensi kendala pembebasan lahannya. Karenanya, usai penandatangan MoU, Pemda akan mengkaji kembali kondisi jalur rel lama dan pendataan lahannya. Termasuk jika mengharuskan pembebasan lahan warga.

Jika lahan siap, Kemenhub hanya butuh 2-3 tahun untuk membangun infrastruktur jalur KA sepanjang sekitar 60 kilometer ke Magelang. Re-aktivasi jalur ini praktis akan menghubungkan Wonogiri, Solo, Yogya hingga Magelang melalui kereta api.

Bulan depan jalur Wonogiri - Solo juga sudah siap beroperasi. Sementara jalur Solo- Yogya sudah kian padat dalam beberapa tahun terakhir. Ke depannya mungkin bisa diteruskan sampai ke Semarang.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishhubkominfo) DIY Budi Antono mengatakan, usai penandatanganan, pihaknya segera melakukan feasibility study (FS) dilanjutkan penyusunan DED.

Dalam kajian tersebut baru akan dibahas, apakah jalur KA akan dibangun sejajar jalan eksisting atau dibangun melayang alias elevated railway. Targetnya, reaktivasi rel mati selesai pada 2018. Sehingga, jalur KA Yogya - Magelang bisa difungsikan pada 2019.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut gembira rencana pembukaan jalur KA Yogya - Magelang. Infrastuktur baru itu diharapkan bisa memfasilitasi aksesibilitas masyarakat Yogyakarta dengan Jawa Tengah bagian selatan yang selama ini tak optimal.

Harapannya dengan pembangunan infrastuktur baru di Yogya - Magelang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kedua wilayah. Selama beberapa dekade, potensi ekonomi di sana tak tergarap terutama produk perikanan dan pertaniannya.


Padahal pertumbuhan ekonominya tinggi, terutama di wilayah Kedu, Banyumas dan eks-Karisidenan Surakarta. Belum lagi potensi wisatanya, mengingat Yogya memiliki Candi Prambanan sementara Magelang punya Candi Borobudur. Ekonomi Yogya juga bisa ikut tumbuh.

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →